}

Daftar Menu

Rabu, 13 Agustus 2014

Tasawuf dan Agama


Apakah agama itu? Bangkit dari tanah
Untuk menjadi sadar akan dirinya, jiwa yang murni
Ketika ia sadar akan dirinya,
Ia akan meluncur cepat ke arah rumah Tuhan

Jika kesadaran Tuhan di ibaratkan samudera dimana airnya adalah hakekat kebenaran, maka dari waktu ke waktu wahyu mengalir seperti gelombang pasang  surut yang berasal dari samudera tak bertepi yang bergerak menuju pantai dunia yang terbatas (wilayah ego). Setiap gelombang memiliki karakter sendiri sesuai dengan tujuannya, yaitu kebutuhan khusus dari waktu dan tempat dalam rangka memberi tanggapan sebagaimana yanngan ditetapkan Tuhan. Kebutuhan ini mencangkup daya terima dan bakat etnik yang berbeda-beda dari masyarakat. Lahirnya agama-agama dari zaman adam sampai muhammad, hindu, budha, tao ,yahudi, nasrani sampai islam menjadi wadah dan kebutuhan manusia akan jalan kebahagiaan dan keselamatan.  Sebagian besar orang yang beriman berhubungan dengan dengan air yang terkandung dalam gelombang dalam suatu wadah yang membentuk aspek formal, ritualitas agama. Sebagian lagi merupakan orang yang jauh lebih  terpikat untuk tenggelam dalam gelombang surut menuju lautan dari pada air yang meninggalkan. Dalam hal ini yang terseret dalam gelombang bukan badan atau jiwanya, karena tubuh tak bisa ikut sampai kebangkitan yang kedua, sementara jiwa harus menunggu sampai  kematian tubuh. Sampai disitu meski  jiwa dianggap abadi ia tetap terpenjara dalam dunia fana. Yang terseret adalah perwujudan spiritual menuju asal ini bisa disebut pusat kesadaran.
Jalan mistisme tampak eksklusif dan sakral karena berhubungan dengan pusat kesadaran batin yang ada dalam diri manusia yang selalu merindukan kebahagiaan dan pertemuan dengan Sang hakekat kebenaran. Semua mistisme seperti yoga , tantra, shan atau zen maupun tasawuf adalah sama universal dalam suatu pengertian yang luas, menuju maha kebenaran. Tetapi bagi umat islam tasawuf yang lahir dari gelombang wahyu terakhir mempunyai universalitas sekunder  yang merangkum dan memurnikan semua yang terdahulu. Ibarat roda yang nyaris berputar sempurna atau nyaris sempurna fenomenanya merupaka proses kembali ke agama primordial. Dasarnya yang kokoh membuka diri terhadap masuknya pengaruh asing, merangkum, memurnikan dan meluruskan kembali, yang sejalan itu mengenalkan unsur tauhid islam.
Nabi muhammad memberi tauladan kepada manusia bahwa jalan itu bisa dipraktekkan dengan baik dan seimbang sesuai dengan peran manusia sebagai khalifah dibumi, yang mampu menyelaraskan aspek kemanusiaan dan keilahian dalan sikap dan perilaku. Dengan kebijaksanaanya ditakdirkan menembus secara luarbiasa domain pengalaman manusia, baik yang bersifat prifat maupun publik. Sehingga ajaran yang dibawanya tidak hanya berisi seruan moralitas saja tetapi mengajarkan suatu cara pandang hidup yang ideal sesuai rambu-rambu Tuhan di zaman yang selalu berubah. Istilah tasawuf muncul karena aliran zaman yang menghendaki perbedaan, perluasan dan penjelasan makna agama bagi orang yang mempunyai kecenderungan spiritualtas tinggi pada suatu ritualitas formal agama yang dipahami dengan cara berbeda.

Tidak ada komentar: